Seorang suami mengadu kepada dokternya,
bahwa sang istri tidak mau berhubungan intim
dengannya sejak 7 bulan yang lalu.
Akhirnya, sang istri dipanggil untuk berkonsultasi
dengan dokter. Lalu dokter menanyakan masalah
apa yang sedang dihadapinya.
Dengan lesu, istri itu menjawab:
Dokter sudah tahu, bahwa kehidupan ekonomi
kami morat marit. Setiap hari, saya harus bangun
pagi dan berangkat ke kantor dengan memakai
taksi. Ketika saya katakan bahwa saya tidak punya uang,
sopir taksi itu mengancam, “Pilih: mau bayar atau …?”
Saya terpaksa pilih “atau …”.
Walau sudah naik taksi, saya tetap sering terlambat
masuk kerja, sehingga bos mengancam,
“Pilih: mau di-phk atau …”
Sekali lagi saya terpaksa pilih “atau …”
Pulang kerja, saya naik taksi berhubung bis terlalu
penuh. Saya tidak bisa membayarnya dan lagi-lagi
sopir taksi mengancam saya, “Pilih: mau bayar atau …?”
Saya terpaksa melakukan hal yang sama.
Nah, sekarang dokter sudah tahu masalah saya.
Saya sudah terlampau letih untuk melakukannya lagi
bersama suami saya di malam hari.
Dokter menjawab, “Oke, saya mengerti masalah Anda.
Tinggal pilih : saya laporkan kepada suami Anda atau …?”